|
A.A.A.A Ketut Karangasem |
Membangun Puri Gede Karangasem yang luas dengan
kompleks bangunan yang besar adalah sangat mustahil untuk membangaun seperi
membalik telapak tangan. Karena itu Puri Gede Karangasem dibangun secara
bertahap.
Ide atau gagasan pembangunan Puri Gede Karangasem
tercetus dari generasi keempat Raja Karangasem, yakni I Gusti Anglurah Made
Karangasem Sakti, sang "atape rare", Dewata di
Bullatri. Beliau membangun puri di sebelah utara Puri Amlaraja dinamakan Puri
Kaleran sekitar tahun 1.700M. Puri Kaleran ini kemudian disebut Puri Ageng
karena disana tinggal mereka yang memegang tampuk kerajaan disamping memang
kompleks puri itu luas. Sedangkan Puri Amlaraja kemudian menjadi karang
kepatihan yang diberi nama Puri Kelodan sampai sekarang karena letaknya
disebelah selatan Puri Ageng (Agung, 1991).
|
A.A.A.A Ketut Karangasem |
Puri Gede Karangasem dibangun pada masa
pemerintahan I Gusti Anglurah Made Karangasem pada abad ke-18. Puri pada waktu
itu bernama Puri Kaleran mulai diperluas serta diperbaiki oleh raja I
Gusti Anglurah Gede Karangasem (
Dewata Tohpati) pada tahun 1.800.
Setelah kemenangan melawan kerajaan Buleleng dan menaklukan kerajaan Jemberana,
maka beliau memanfaatkan
undagi dari Denbukit (
Buleleng) untuk
ikut serta pembangunan Puri Kaleran. Pembangunan puri kemudian dilanjutkan
setelah datangnya I Gusti Anglurah Gde Putu dari Cakranergara Lombok, Puri
Kaleran diperluas dan diperbaiki secara besar-besaran. Puri Kaleran
setelah selesai dibangun diubah namanya menjadi Puri Gede Karangasem, merupakan
Puri terbesar diantara puri-puri yang ada di Karangasem.
Read more...