Doantara. Diberdayakan oleh Blogger.

Sembilan Katarak di Tianyar Barat

Rabu, 21 Oktober 2009

puri gede karangasem
 Amlapura (Bali Post) -Sebanyak 447 warga empat banjar di Tianyar Barat, Kubu, Karangasem, Rabu (21/10) kemarin memeriksakan mata di Balai Banjar Tamansari. Dari pasien itu, sembilan orang yang menderita katarak bakal ditindaklanjuti dengan operasi katarak.

Warga antusias berdatangan di tengah merebaknya kekhawatiran akan wabah rabies, karena telah banyak warga setempat digigit anjing berperilaku beringas dan ada yang positif rabies.



Bakti sosial pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis itu difasilitasi pihak Puri Gede Karangasem bekerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Indonesia (YKI) Bali. Manggala Puri Gede Karangasem AAB Ngurah Agung dan anggota DPRD asal Tianyar Barat Nyoman Oka Antara serta Camat Kubu Drs. IW Sutapa, M.Si. hadir dalam kegiatan itu.

Salah seorang klian banjar dinas I Gede Daryana menyatakan terima kasih atas bakti sosial itu. Kegiatan itu sangat dibutuhkan warga, karena sebagian besar warga miskin terutama yang tinggal di perbukitan terpencil dan sulit air bersih. Kegiatan seperti itu disambut antusias warga, apalagi setelah pemeriksaan dan bagi yang memerlukan kacamata diberikan secara cuma-cuma.

Anak Agung Bagus Ngurah Agung
''Kami harapkan kegiatan bakti sosial pemeriksaan mata dan bila perlu kesehatan umum dilanjutkan, guna bisa meringankan warga yang sakit dan miskin. Dengan kesehatan lebih baik, kualitas hidup meningkat, kami harapkan mereka lebih meningkat aktivitasnya di bidang perekonomian, sehingga kesejahteraannya meningkat,'' kata Daryana.

Dia menambahkan, warga di Tianyar Barat tak kurang 2.500 KK, sebagian besar tinggal terpencar di perbukitan yang tandus dan rutin krisis air bersih tiap kemarau. Saat ini puncak warga menderita karena krisis air bersih. Sementara warga di empat banjar yakni Tegalsari, Tamansari, Kerthabuana dan Munti Gunung mencapai 850 KK. Warga di perbukitan mengandalkan pertanian dan peternakan, tetapi mereka hanya bisa bercocok tanam sekali dalam setahun menunggu awal musim hujan. Sementara warga di tepi pantai bisa nyambi menjadi nelayan yang hasilnya tak menentu. Petani garam tradisional kini sudah menyusut karena harganya murah, sementara kerja keras membanting tulang di tengah terik matahari.

Camat Kubu IW Sutapa juga menyampaikan hal yang sama. Disebutkan, di Kecamatan Kubu masih ada 6.083 rumah tangga miskin (RTM) dan mereka masih tetap mengalami krisis air bersih. Dia juga menyampaikan terima kasih dengan adanya bantuan delapan cubang bantuan donator difasilitasi manggala Puri Gede, masing-masing tempat dibangun di Paleg, Tianyar Timur dan Tianyar Barat. (013)

URL : http://purigedekarangasem.blogspot.com/2009/10/sembilan-katarak-di-tianyar-barat.html

Posting Komentar

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP